Makna ‘Cinta Sejati’ terus dicari dan digali. Manusia dari zaman ke
zaman seakan tidak pernah bosan membicarakannya. Sebenarnya? apa itu
‘Cinta Sejati’ dan bagaimana pandangan Islam terhadapnya?
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos ‘Cinta Sejati‘, dan dibuai oleh impian ‘Cinta Suci’. Karenanya, rame-rame, mereka mempersiapkan diri untuk merayakan hari cinta “Valentine’s Day”.
Pada kesempatan ini, saya tidak ingin mengajak saudara menelusuri
sejarah dan kronologi adanya peringatan ini. Dan tidak juga ingin
membicarakan hukum mengikuti perayaan hari ini. Karena saya yakin, anda
telah banyak mendengar dan membaca tentang itu semua. Hanya saja, saya
ingin mengajak saudara untuk sedikit menyelami: apa itu cinta? Adakah
cinta sejati dan cinta suci? Dan cinta model apa yang selama ini
menghiasi hati anda?
Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University
of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan.
Menurutnya: Sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan
hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di
otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan
cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah
berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks,
bukan cinta yang murni lagi.
Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan
oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa
hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang
membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan
tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan
dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang.
(sumber: www.detik.com Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB).
Wah, gimana tuh nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari
pasangan anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda?
Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari.
Anda ingin sengsara karena tidak lagi merasakan indahnya cinta
pasangan anda dan tidak lagi menikmati lembutnya buaian cinta kepadanya?
Ataukah anda ingin tetap merasakan betapa indahnya cinta pasangan anda
dan juga betapa bahagianya mencintai pasangan anda?
Saudaraku, bila anda mencintai pasangan anda karena kecantikan atau
ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang
tercantik dan tertampan, telah luntur.
Bila dahulu rasa cinta anda kepadanya tumbuh karena ia adalah orang
yang kaya, maka saya yakin saat ini, kekayaannya tidak lagi spektakuler
di mata anda.
Bila rasa cinta anda bersemi karena ia adalah orang yang berkedudukan
tinggi dan terpandang di masyarakat, maka saat ini kedudukan itu tidak
lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan anda.
Saudaraku! bila anda terlanjur terbelenggu cinta kepada seseorang,
padahal ia bukan suami atau istri anda, ada baiknya bila anda menguji
kadar cinta anda. Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta
anda kepadanya. Coba anda duduk sejenak, membayangkan kekasih anda dalam
keadaan ompong peyot, pakaiannya compang-camping sedang duduk di rumah
gubuk yang reot. Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh sedahsyat
yang anda rasakan saat ini?
Para ulama’ sejarah mengisahkan, pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu
bepergian ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang
wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al
Judi. Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam
hati Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu. Maka sejak hari itu, Abdurrahman radhiallahu ‘anhu mabok kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga Abdurrahman radhiallahu ‘anhu
sering kali merangkaikan bair-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan
hatinya. Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai:
Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah
Duhai, apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku?
Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita
Paras wajahnya slalu membayangi mataku dan menghuni batinku.
Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya,
Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu.
Karena begitu sering ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu
merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang
untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya:
bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga
menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu. Dan subhanallah,
taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam,
didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian
Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar radhiallahu ‘anhu, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu.
Anda bisa bayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam
tiba, impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman radhiallahu ‘anhu
kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain.
Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya
yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan saudari kandungnya.
Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: “Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?”
Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia
ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga
giginya selalu nampak). Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan
bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain,
maka sekarang iapun bersikap ekstrim. Abdurrahman tidak lagi sudi
memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya. Tak kuasa menerima
perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Mendapat pengaduan Laila ini, maka ‘Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata:
يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها.
“Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan
dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam
membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil
kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559)
Bagaimana saudaraku! Anda ingin merasakan betapa pahitnya nasib yang
dialami oleh Laila bintu Al Judi? Ataukah anda mengimpikan nasib serupa
dengan yang dialami oleh Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu?(1)
Tidak heran bila nenek moyang anda telah mewanti-wanti anda agar
senantiasa waspada dari kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini
dalam ungkapan yang cukup unik: Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri.
Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi?
Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره
“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari
rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki
yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:
كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ
Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).
Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama,
maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal
sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut
dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda
menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan: Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan:
حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ
Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.
Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka
spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi
membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai
asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai
menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda
mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas
urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari
bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah
atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik
arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua
dengan perceraian:
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102
“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan)
itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara
seorang (suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102)
Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?
Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati
nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan
anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji
palsu.
Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang
sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya
harus menambatkan tali cinta saya?
Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا
وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه
“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan:
karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena
agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya
engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dan pada hadits lain beliau bersabda:
إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ
فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ
عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره.
“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai,
datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya
akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia,
akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan
tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah
menjemput.
الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف 67
“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari
itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali
orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67)
Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta
yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam
alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda
mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun
engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ
اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ
الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى
الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه
“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia
merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai
dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia
mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada
kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya
bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)
Saudaraku! hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang
mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa
angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air
hujan.
Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah
hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak
akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Yang
demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal
sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak
bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya,
bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut
berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan
atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq
mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku.
Saudaraku! setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan
saya bertanya: Benarkah cinta anda suci? Benarkah cinta anda adalah
cinta sejati? Buktikan saudaraku…
Wallahu a’alam bisshowab, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan.
***
Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A.
Dipublikasi ulang dari www.pengusahamuslim.com
Footnote:
1) Saudaraku, setelah membaca kisah cinta sahabat Abdurrahman bin Abi
Bakar ini, saya harap anda tidak berkomentar atau berkata-kata buruk
tentang sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar. Karena dia adalah salah
seorang sahabat nabi, sehingga memiliki kehormatan yang harus anda jaga.
Adapun kesalahan dan kekhilafan yang terjadi, maka itu adalah hal yang
biasa, karena dia juga manusia biasa, bisa salah dan bisa khilaf. Amal
kebajikan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
begitu banyak sehingga akan menutupi kekhilafannya. Jangan sampai anda
merasa bahwa diri anda lebih baik dari seseorang apalagi sampai
menyebabkan anda mencemoohnya karena kekhilafan yang ia lakukan.
Disebutkan pada salah satu atsar (ucapan seorang ulama’ terdahulu):
مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ مَنْ عَابَهُ بِهِ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ
“Barang siapa mencela saudaranya karena suatu dosa yang ia lakukan, tidaklah ia mati hingga terjerumus ke dalam dosa yang sama.”
http://muslimah.or.id
AssaLamu'aLaikum Wr.Wb.... Happy Reading for My Friends... Hopefully this writing... ^_^ Ganbatte Kudasaiii...!!!
Tuesday, May 28, 2013
Makna hidup dalam al-qur’an
Pemahaman inti tentang makna hidup menurut Al Quran.
1. Hidup Adalah Ibadah Pada intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentu saja pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita,lahiriah dan bathiniah.
Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS Adz Dzaariyaat:56)
2. Hidup Adalah Ujian.
Allah berfirman dalam QS Al Mulk [67] : 2 : ”(ALLAH) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Allah akan menguji manusia melalui hal-hal sebagai berikut sesuai dengan QS Al Baqarah [2]:155-156, yaitu : “dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah- buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.”
3. Kehidupan di Akhirat Lebih Baik dibanding Kehidupan di Dunia.
Dalam QS Ali ‘Imran [3]:14 Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman : “ dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita- wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang- binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah- lah tempat kembali yang baik (surga).“
Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman dalam QS Adh Dhuha [93]:4 : “dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”
4.Hidup Adalah Sementara.
Dalam QS Al Mu’min [40]:39, Allah berfirman : “Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.“
Dalam QS Al Anbiyaa [21]:35,Allah Azza wa Jalla berfirman :
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar- benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.“
Agar Hidup Lebih Bermakna Setelah kita memahami makna hidup, maka langkah selanjutnya ialah menyelaraskan hidup dengan makna hidup tersebut. Inilah yang akan menjadikan hidup kita lebih bermakna. Jika kita salah memaknai hidup, maka apa makna yang bisa kita dapatkan dari hidup ini?
Menyelaraskan hidup dengan makna hidup diatas diantaranya dengan cara :
1. Jika hidup itu adalah ibadah, maka pastikan semua aktivitas kita adalah ibadah. Caranya ialah :
A. selalu meniatkan aktivitas kita untuk ibadah serta memperbaharuinya setiap saat karena bisa berubah.
B. pastikan apa yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan (ibadah mahdhah) dan tidak dilarang oleh syariat (ghair mahdhah).
2. Jika hidup itu adalah ujian, maka tidak ada cara lain menyelaraskan hidup kita, yaitu menjalani hidup dengan penuh kesabaran dan sll bersyukur pada-Nya..
3. Jika kehidupan akhirat itu lebih baik, maka kita harus memprioritaskan kehidupan akhirat. Bukan berarti meninggalkan kehidupan dunia, tetapi menjadikan kehidupan dunia sebagai bekal menuju akhirat.
4. Jika hidup ini adalah sementara, maka perlu kesungguhan (ihsan) dalam beramal. Tidak ada lagi santai, mengandai-ngandai, panjang angan- angan apalagi malas karena kita hidup ini tidak selamanya.
Intinya,Bergeraklah sekarang, bertindaklah sekarang, dan berlomba-lombalah dalam kebaikan.^_^
Seungguhnya, apa yang ada dalam Al Quran, tidak diragukan kebenarannya, jika ada kesalahan itu datang dari kesalahan saya pribadi. Mudah-mudahan usaha kita memahami makna hidup menjadikan hidup kita lebih bermakna.
Semoga memahami makna yg ada dgn hikmah yg baik dihati.
Barakallahu^_^
1. Hidup Adalah Ibadah Pada intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentu saja pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita,lahiriah dan bathiniah.
Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS Adz Dzaariyaat:56)
2. Hidup Adalah Ujian.
Allah berfirman dalam QS Al Mulk [67] : 2 : ”(ALLAH) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Allah akan menguji manusia melalui hal-hal sebagai berikut sesuai dengan QS Al Baqarah [2]:155-156, yaitu : “dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah- buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.”
3. Kehidupan di Akhirat Lebih Baik dibanding Kehidupan di Dunia.
Dalam QS Ali ‘Imran [3]:14 Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman : “ dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita- wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang- binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah- lah tempat kembali yang baik (surga).“
Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman dalam QS Adh Dhuha [93]:4 : “dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”
4.Hidup Adalah Sementara.
Dalam QS Al Mu’min [40]:39, Allah berfirman : “Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.“
Dalam QS Al Anbiyaa [21]:35,Allah Azza wa Jalla berfirman :
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar- benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.“
Agar Hidup Lebih Bermakna Setelah kita memahami makna hidup, maka langkah selanjutnya ialah menyelaraskan hidup dengan makna hidup tersebut. Inilah yang akan menjadikan hidup kita lebih bermakna. Jika kita salah memaknai hidup, maka apa makna yang bisa kita dapatkan dari hidup ini?
Menyelaraskan hidup dengan makna hidup diatas diantaranya dengan cara :
1. Jika hidup itu adalah ibadah, maka pastikan semua aktivitas kita adalah ibadah. Caranya ialah :
A. selalu meniatkan aktivitas kita untuk ibadah serta memperbaharuinya setiap saat karena bisa berubah.
B. pastikan apa yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan (ibadah mahdhah) dan tidak dilarang oleh syariat (ghair mahdhah).
2. Jika hidup itu adalah ujian, maka tidak ada cara lain menyelaraskan hidup kita, yaitu menjalani hidup dengan penuh kesabaran dan sll bersyukur pada-Nya..
3. Jika kehidupan akhirat itu lebih baik, maka kita harus memprioritaskan kehidupan akhirat. Bukan berarti meninggalkan kehidupan dunia, tetapi menjadikan kehidupan dunia sebagai bekal menuju akhirat.
4. Jika hidup ini adalah sementara, maka perlu kesungguhan (ihsan) dalam beramal. Tidak ada lagi santai, mengandai-ngandai, panjang angan- angan apalagi malas karena kita hidup ini tidak selamanya.
Intinya,Bergeraklah sekarang, bertindaklah sekarang, dan berlomba-lombalah dalam kebaikan.^_^
Seungguhnya, apa yang ada dalam Al Quran, tidak diragukan kebenarannya, jika ada kesalahan itu datang dari kesalahan saya pribadi. Mudah-mudahan usaha kita memahami makna hidup menjadikan hidup kita lebih bermakna.
Semoga memahami makna yg ada dgn hikmah yg baik dihati.
Barakallahu^_^
HIRAGANA (ひらがな)
(Huruf hidup)
(yoon)
きゃ きゅ きょ
kya kyu kyo
しゃ しゅ しょ
sha shu sho
ちゃ ちゅ ちょ
cha chu cho
にゃ にゅ にょ
nya nyu nyo
ひゃ ひゅ ひょ
hya hyu hyo
みゃ みゅ みょ
mya myu myo
りゃ りゅ りょ
rya ru ryo
ぎゃ ぎゅ ぎょ
gya gyu gyo
じゃ じゅ じょ
ja ju jo
びゃ びゅ びょ
bya byu byo
ぴゃ ぴゅ ぴょ
pya pyu pyo
(Huruf hidup)
あa | いi | うu | えe | おo |
かka | きki | くku | けke | こko |
さsa | しshi | すsu | せse | そso |
たta | ちchi | つtsu | てte | とto |
なna | にni | ぬnu | ねne | のno |
はha | ひhi | ふfu | へhe | ほho |
まma | みmi | むmu | めme | もmo |
やya | ゆyu | よyo | ||
らra | りri | るru | れre | ろro |
わwa | を(w)o | |||
んn |
(yoon)
きゃ きゅ きょ
kya kyu kyo
しゃ しゅ しょ
sha shu sho
ちゃ ちゅ ちょ
cha chu cho
にゃ にゅ にょ
nya nyu nyo
ひゃ ひゅ ひょ
hya hyu hyo
みゃ みゅ みょ
mya myu myo
りゃ りゅ りょ
rya ru ryo
ぎゃ ぎゅ ぎょ
gya gyu gyo
じゃ じゅ じょ
ja ju jo
びゃ びゅ びょ
bya byu byo
ぴゃ ぴゅ ぴょ
pya pyu pyo
HURUF KATAKANA (かたかな)
アa | イi | ウu | エe | オo |
カka | キki | クku | ケke | コko |
サsa | シshi | スsu | セse | ソso |
タta | チchi | ツtsu | テte | トto |
ナna | ニni | ヌnu | ネne | ノno |
マma | ミmi | ムmu | メme | モmo |
ハha | ヒhi | フfu | ヘhe | ホho |
ヤya | ユyu | ヨyo | ||
ラra | リri | ルru | レre | ロro |
ワwa | ヲ(w)O | |||
ンn |
ガga | ギgi | グgu | ゲge | ゴgo | |
ザza | ジzi | ズzu | ゼze | ゾzo | |
ダda | ジji | ズzu | デde | ドdo | |
バba | ビbi | ブbu | ベbe | ボbo | |
パpa | ピpi | プpu | ペpe | ポpo | |
キャ kya | キュ kyu | キョ kyo | |||
シャsha | シュshu | ショsho | |||
チャcha | チュchu | チョcho | |||
ヒャhya | ヒュhyu | ヒョhyo | |||
ニャnya | ニュnyu | ニョnyo | |||
ミャmya | ミュmyu | ミョmyo |
ギャgya | ギュgyu | ギョgyo | |||
ジャja | ジュju | ジョju | |||
ビャpya | ビュpyu | ビョpyo | |||
ピャpya | ピュpyu | ピョpyo |
BeLajar Bahasa Jepan..Ganbatte !!!
ucapan salam & ekspresi seperti q yang slalu mengekspresikan hidup q kadang galaw dan kadang senang:
·
オはよう ございます : Ohayou gozaimasu (Selamat pagi)
·
コんにちわ : Konnichiwa (Selamat
siang)
·
コんばんわ : Konbanwa (Selamat
malam)
·
オやすみ なさい : Oyasumi nasai (Selamat tidur)
·
サようなら : Sayounara (Selamat
tinggal atau Selamat jalan)
·
ジャ, また あした : Ja, mata ashita (Sampai jumpa besok, ya)
·
アりがとう ございます : Arigatou gozaimasu (Terima kasih)
·
ドうも ありがとう ございます : Doumo arigatou gozaimasu (Terima kasih banyak)
·
ドう いたしまして : Dou itashimashite (Sama-sama,
Terima kasih kembali)
·
スみません : Sumimasen (Maaf)
maksud q bias maaf bias permisi
·
スみません : Sumimasen (Permisi)
·
シつれい ですが : Shitsurei desuga…(Permisi/Maaf…—> diucapkan sebelum
bertanya tentang hal pribadi)
·
オねがいします : Onegaishimasu (Minta tolong)
·
オげんき です か : Ogenki desu ka? (Apa
kabar?)
·
ゴめん ください : Gomen kudasai (“Permisi”,
—> digunakan ketika berkunjung ke rumah orang lain)
·
イらっしゃいませ : Irasshaimase (Selamat datang —> diucapkan pada tamu
restoran, hotel, dll)
·
イらっしゃい : Irasshai (Selamat datang —> dipakai pada waktu
kedatangan tamu)
contoh huruf hiragana Jepang
Dibawah ini ada beberapa ungkapan lainnya yang bisa kamu gunakan
:
·
ごーきげん いかが です か : go-kigen ikaga desu ka : apa
kabar
·
おーはよお ございます : o-hayoo gozaimasu : selamatan pagi
·
よい おーてんき です ね : yoi o-tenki desu ne : cuaca yang indah
·
おーめ に かかれて うれしい です : o-me ni kakarete
ureshii desu : senang
berkenalan dng anda
·
ながい こと おーじゃま いたしました : nagai koto o-jama itashimashita : terima kasih atas waktunya
·
みょおにち また おーあい しましょお : myoonichi mata o-ai shimashoo : sampai ketemu besok
·
わたし いんどねしあん です : watashi indonesian desu : saya orang indonesia
·
イんどねしあ から きました : Indonesia kara kimashita : saya berasal dari indonesia
·
しゅみ わ おんがく かんしょお です : shumi wa ongaku kanshoo desu : kegemaran saya dulu bermain musik
·
どこ から きました か : doko kara kimashita ka?: dari mana asalmu?
·
なに が ほしい の ですか : nani ga hoshii no desuka? : Apa yang sedang kamu lakukan?
·
ごめん なさい : gomen nasai : maafkan saya
·
すみません : sumimasen : maaf
·
おーてすう かけて すみません : o-tesuu kakete sumimasen : maaf merepotkan anda
·
とてむ しあわせ です : totemu shiawase desu : saya sangat bahagia
·
わたし の こぶつ わ ちょこらえと です : watashi no kobutsu wa chokoraeto desu : makanan kesukaan saya coklat
·
マいばん ほし お かんさつ して います : Maiban hoshi o kansatsu shite imasu : Setiap malam saya mengamati
bintang-bintang
Yang Umum diucapkan di Awal Pembicaraan
·
オはよう / オはよう ございます : Ohayou / Ohayou gozaimasu : “selamat pagi”
·
コんにちわ : Konnichiwa : “selamat
siang”
·
コんばんわ : Konbanwa : “selamat
malam”
·
ヨろしく おねがいします : Yoroshiku onegaishimasu : “mohon bimbingannya” / “mohon
bantuannya”
·
オ げんき です か : O genki desu ka? : “Apakah Anda sehat?”
·
オ かげ です : O kage desu : “Saya sehat-sehat saja.” (digunakan untuk
menjawab “O genki desu ka?”)
·
キョう わ いい お てんき です ね : Kyou wa ii o tenki desu ne? : “Cuaca hari ini bagus, bukan?”
·
ヨうこそ : Youkoso! : “Selamat
datang!”
·
モしーもし : Moshi-moshi…: “Halo…”
(berbicara lewat telepon)
contoh huruf katakana Jepang
Yang umum diucapkan Selama Percakapan Berlangsung
·
ハい : Hai : Ya
(untuk menyetujui sesuatu atau menjawab pertanyaan)
·
イいえ : Iie : “Tidak”
(kebalikannya “hai”)
·
アりがとう / アりがとう ございます : Arigatou / Arigatou gozaimasu : “Terima kasih”
·
ゴめん な さい : Gomen na sai : “Mohon maaf”
·
スみません : Sumimasen :
“Permisi”
·
ザんねん です : Zannen desu : “sayang
sekali” / “amat disayangkan”
·
オめでっと, ね : Omedetto, ne : “Selamat ya”
·
ダめ / ダめ です よ : Dame / Dame desu yo : “jangan” / “sebaiknya jangan”
·
スてき です ね : Suteki desu ne : “Bagus ya…” / “indah ya…”
·
スごい / スごい です よ : Sugoi! / Sugoi desu yo! : “Hebat!”
·
ソう です か : Sou desu ka : “Jadi begitu…”
·
ダいじょうぶ です / ヘいき です : Daijoubu desu / Heiki desu : “(saya) tidak apa-apa” / “(saya)
baik-baik saja”
Jika Kesulitan menangkap Ucapan Lawan Bicara
·
チョっと ゆっくり いって ください : Chotto yukkuri itte kudasai : “Tolong ucapkan lagi dengan lebih
lambat.”
·
モう いちど いって ください : Mou ichido itte kudasai. : “Tolong ucapkan sekali lagi.”
·
モっと はっきり いって ください : Motto hakkiri itte kudasai. : “Tolong ucapkan dengan lebih jelas.”
Untuk Mengakhiri Pembicaraan
·
サよなら : Sayonara : “Selamat
tinggal”
·
マた あいましょう : Mata aimashou : “Ayo bertemu lagi kapan-kapan”
·
ジャ, また / また ね : Ja, mata / mata ne : “Sampai jumpa”
·
マた あした : Mata ashita : “Sampai
jumpa besok”
Lainnya yang menurut q penting di pelajari
·
イらっしゃいませ : Irasshaimase! : “Selamat datang!”
·
イてきます : Itekimasu! :
“Berangkat sekarang!”
·
イてらっしゃい : Iterasshai : “Hati-hati di jalan”
·
イただきます : Itadakimasu : “Terima
kasih atas makanannya”
·
ゴちそうさま でした : Gochisousama deshita : “perjamuan/hidangan sudah selesai”
·
キもち : Kimochi…! : nyaman
(perasaan nyaman di suatu tempat)
Gimana… bisa kan belajar bhs sehari-hari jepang…
Semoga
bermanfaat bagi anda semua… yang menggemari Negara Sakura itu [Jepang].
jangan lupa follow q di blog ni ya... datang lagi...
Subscribe to:
Posts (Atom)