Wednesday, February 27, 2013

SABAR DALAM BERGAUL LEBIH UTAMA

Sahabat Hikmah...
Ada sebagian manusia yang beruzlah (menjauh dari masyarakat) dengan alasan menjaga agamanya.

Seperti tidak mau bergaul di lingkungan tetangganya.

Tidak mau ikut perkumpulan RT.

Tidak mau bekerja di lembaga pemerintahan karena banyak korupsi.

Tidak mau masuk ke dalam parlemen karena banyak politisi busuk dan rentan korupsi.

Apakah yang demikian lebih utama?

Marilah kita perhatikan hadits berikut:

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Seorang mukmin yang bergabung dengan manusia dan dia sabar atas gangguan mereka jauh lebih utama daripada seorang mukmin yang tidak bisa bergaul dengan mereka dan tidak sabar atas gangguan mereka."

(HR. HR. Ahmad, Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Seorang muslim seharusnya menjadi pribadi yang memberikan perbaikan, pribadi yang memberikan perubahan ke arah perbaikan...

Bukan pribadi egois yang hanya memikirkan kebaikan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan orang lain.

Kita tidak boleh benci dengan orang yang melakukan dosa, kita harus peduli dengan mereka. Yang harus dibenci adalah perbuatan dosa tersebut, sehingga kita sabar tidak terbawa arus dan berusaha agar orang lain tidak terus menerus melakukan perbuatan dosa.

Itulah salah satu tugas kita sebagai manusia yang mengemban amanah sebagai khalifah Allah (wakil Allah) di muka bumi. Memimpin manusia ke jalan Allah.

Memang tidak semua orang dapat melakukan ini, tetapi berbahagialah orang-orang yang dapat melakukannya. Merekalah orang-orang yang sukses dan beruntung.

Allah berfirman:
"Dan hendakalah ada di antara kamu segolongan ummat yang MENGAJAK kepada kebajikan, MENYURUH kepada yang makruf dan MENCEGAH dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang mendapat kesuksesan dan keberuntungan." (QS Ali Imran, 3:104)

Perhatikan ayat di atas, tahapannya adalah MENGAJAK kepada kebajikan, MENYURUH kepada yang makruf, dan MENCEGAH dari yang munkar.

Jadi kalau masih berceramah hanya baru mengajak. Tetapi kalau sudah menjadi pemimpin seperti Lurah, Camat, Bupati, Gubernur atau Presiden, atau secara berkelompok di dalam parlemen.

Bila kita tidak dapat bersabar bergaul dan mengambil peran kebaikan walau hanya di tingkat RT, maka kita termasuk orang-orang yang MERUGI.

Allah berfirman:
Demi masa,[1]. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,[2]. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.”[3]. (QS Al 'Ashr:1-3)

Wallahu a'lam bishshawab

No comments:

Post a Comment