Qiyamul lail atau yang biasa disebut juga Sholat Tahajjud
atau Sholat Malam adalah salah satu ibadah yang agung dan mulia , yang
disyari’atkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai ibadah nafilah atau
ibadah sunnah. Akan tetapi bila seorang hamba mengamalkannya dengan
penuh kesungguhan, maka ia memiliki banyak keutamaan. Berat memang,
karena memang tidak setiap muslim sanggup melakukannya.
Andaikan Anda tahu keutamaan dan keindahannya, tentu Anda akan berlomba-lomba untuk menggapainya. Benarkah ?
Ya, banyak nash dalam Alquran dan Assunnah yang menerangkan keutamaan ibadah ini. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama:
Barangsiapa menunaikannya, berarti ia telah mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana dalam firman-Nya: “Dan
pada sebagian malam hari, sholat tahajjudlah kamu sebagai ibadah
nafilah bagimu, mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (Al-Isro’:79)
Dr. Muhammad Sulaiman Abdullah Al-Asyqor menerangkan: “At-Tahajjud adalah sholat
di waktu malam sesudah bangun tidur. Adapun makna ayat “sebagai ibadah
nafilah” yakni sebagai tambahan bagi ibadah-ibadah yang fardhu.
Disebutkan bahwa sholat lail itu merupakan ibadah yang wajib bagi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan sebagai ibadah tathowwu’
(sunnah) bagi umat beliau.” ( lihat Zubdatut Tafsir, hal. 375 dan Tafsir Ibnu Katsir: 3/54-55)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: “Sholat yang paling utama sesudah sholat fardhu adalah qiyamul lail (sholat di tengah malam).” (Muttafaqun ‘alaih)
Kedua : Qiyamul lail itu adalah kebiasaan orang-orang shalih dan calon penghuni surga. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam
taman-taman surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang
diberikan oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia)
adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, (yakni) mereka sedikit sekali
tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat: 15-18).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebaik-baik
lelaki adalah Abdullah (yakni Abdullah bin Umar bin Khaththab
radhiyallahu ‘anhuma, -ed) seandainya ia sholat di waktu malam.”
(HR Muslim No. 2478 dan 2479). Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah menasihati Abdullah ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma: “Wahai Abdullah, janganlah engkau menjadi seperti fulan, ia kerjakan sholat malam, lalu ia meninggalkannya.” (HR Bukhari 3/31 dan Muslim 2/185).
Ketiga : Siapa yang menunaikan
qiyamul lail itu, dia akan terpelihara dari gangguan setan, dan ia akan
bangun di pagi hari dalam keadan segar dan bersih jiwanya. Sebaliknya, siapa yang meninggalkan qiyamul lail, ia akan bangun di pagi hari dalam keadan jiwanya dililit kekalutan (kejelekan) dan malas untuk beramal sholeh.
Suatu hari pernah diceritakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam tentang orang yang tidur semalam suntuk tanpa mengingat untuk
sholat, maka beliau menyatakan: “Orang tersebut telah dikencingi setan di kedua telinganya.” (Muttafaqun ‘alaih).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menceritakan: “Setan
mengikat pada tengkuk setiap orang diantara kalian dengan tiga ikatan
(simpul) ketika kalian akan tidur. Setiap simpulnya ditiupkanlah
bisikannya (kepada orang yang tidur itu): “Bagimu malam yang panjang,
tidurlah dengan nyenyak.” Maka apabila (ternyata) ia bangun dan
menyebut nama Allah Ta’ala (berdoa), maka terurailah (terlepas) satu
simpul. Kemudian apabila ia berwudhu, terurailah satu simpul lagi. Dan
kemudian apabila ia sholat, terurailah simpul yang terakhir. Maka ia
berpagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya. Jika tidak (yakni
tidak bangun sholat dan ibadah di malam hari), maka ia berpagi hari
dalam keadaan kotor jiwanya dan malas (beramal shalih).” (Muttafaqun ‘alaih)
Keempat : Ketahuilah, di malam
hari itu ada satu waktu dimana Allah Subhanahu wa Ta’ala akan
mengabulkan doa orang yang berdoa, Allah akan memberi sesuatu bagi orang
yang meminta kepada-Nya, dan Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya
bila ia memohon ampunan kepada-Nya.
Hal itu sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah dalam sabda beliau: “Di waktu malam terdapat satu saat dimana Allah akan mengabulkan doa setiap malam.” (HR Muslim No. 757). Dalam riwayat lain juga disebutkan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Rabb kalian turun setiap malam ke langit dunia tatkala lewat tengah malam, lalu Ia berfirman: “Adakah orang yang berdoa agar Aku mengabulkan doanya?” (HR Bukhari 3/25-26). Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman: “Barangsiapa
yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya, siapa yang
memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku pun akan memberinya, dan siapa
yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” Hal ini terus terjadi sampai terbitnya fajar. (Tafsir Ibnu Katsir 3/54)
Kesungguhan Salafus Shalih untuk menegakkan Qiyamul lail
Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa tatkala orang-orang sudah terlelap dalam tidurnya, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu justru mulai bangun untuk shalat tahajjud, sehingga terdengar seperti suara dengungan lebah (yakni Al-Qur’an yang beliau baca dalam sholat lailnya seperti dengungan lebah, karena beliau membaca dengan suara pelan tetapi bisa terdengar oleh orang yang ada disekitarnya, ed.), sampai menjelang fajar menyingsing.
Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah ditanya: “Mengapa orang-orang yang suka bertahajjud itu wajahnya paling bercahaya dibanding yang lainnya?” Beliau menjawab: “Karena mereka suka berduaan bersama Allah Yang Maha Rahman, maka Allah menyelimuti mereka dengan cahaya-Nya.”Abu Sulaiman berkata: “Malam hari bagi orang yang setia beribadah di dalamnya, itu lebih nikmat daripada permainan mereka yang suka hidup bersantai-santai. Seandainya tanpa adanya malam, sungguh aku tidak suka tinggal di dunia ini.”
Al-Imam Ibnu Al-Munkadir menyatakan : “Bagiku, kelezatan dunia ini hanya ada pada tiga perkara, yakni qiyamul lail, bersilaturrahmi dan sholat berjamaah.”
Al-Imam Hasan Al-Bashri juga pernah menegaskan: “Sesungguhnya orang yang telah melakukan dosa, akan terhalang dari qiyamul lail.” Ada seseorang yang bertanya: “Aku tidak dapat bangun untuk untuk qiyamul lail, maka beritahukanlah kepadaku apa yang harus kulakukan?” Beliau menjawab : “Jangan engkau bermaksiat (berbuat dosa) kepada-Nya di waktu siang, niscaya Dia akan membangunkanmu di waktu malam.”(Tazkiyyatun Nufus, karya Dr Ahmad Farid)
Pembaca yang budiman, inilah beberapa keutamaan dan keindahan qiyamul lail. Sungguh, akan merasakan keindahannya bagi orang yang memang hatinya telah diberi taufik oleh Allah Ta’ala, dan tidak akan merasakan keindahannya bagi siapa pun yang dijauhkan dari taufik-Nya. Mudah-mudahan, kita semua termasuk diantara hamba-hamba-Nya yang diberi keutamaan menunaikan qiyamul lail secara istiqamah. Wallahu waliyyut taufiq.
Dikutip dari salafy.or.id offline tulisan al Ustadz Abu Hamzah Yusuf. Judul: Indahnya Qiyamul Lail
![Mengapa RIDHA SUAMI itu adalah SURGA bagimu wahai PARA ISTRI :
|☆. Suamimu dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya seumur hidupmu, bahkan sering kala rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.
|☆. Suamimu dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah dan ibunya hingga dia beranjak dewasa. Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.
|☆. Suamimu ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu. Padahal dia tahu, di sisi Allah, engkau lebih harus di hormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya. Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi Allah.
|☆. Suamimu berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikanny a sendiri. Sedangkan engkau terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi solusi. padahal bisa saja disaat engkau mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih besar. namun tetap saja masalahmu di utamakan dibandingkan masalah yang dihadapi sendiri.
|☆. Suamimu berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu. sedangkan engkau kadang hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja. Itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.
|☆. Bila engkau melakukan maksiat, maka dia akan ikut terseret ke neraka, karena dia ikut bertanggung jawab akan maksiatmu. Namun bila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah di tuntut ke neraka. karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggung jawabkannya sendiri...
Ihdinasshiroothol mustaqiim ... Ya Alloh tunjukkalah kami jalanmu yang lurus .... aamiin
____________________
@[139946459415647:1: UPDATE TERUS busana Muslim-mu,LIKE n GABUNG di ]
@[139946459415647:274:GALERI MUSLIMAH MODERN (GMM)] <--KLIK--> http://on.fb.me/1460YyF
* sahabat, tahukah kamu? arah kiblat kita muslim indonesia mengenai arah hajar aswad :) alhamdulillaah, selengkapnya cek di sini > http://on.fb.me/13aBtZv](http://sphotos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/s480x480/15228_10151468441184355_487335964_n.jpg)
![IBU ADALAH PEMBOHONG
Sahabatku, ketahuilah bahwa seorang ibu dalam hidupnya selalu membuat kebohongan-kebohongan, diantaranya adalah;
1. Saat makan, jika makanan kurang, Ia akan memberikan makanan itu kepada anaknya dan berkata, “Cepatlah makan, Ibu tidak lapar.”
2. Waktu makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, “Ibu tidak suka daging, makanlah, Nak..”
3. Tengah malam saat dia sedang menjaga anaknya yang sakit, Ia berkata,
“Istirahatlah Nak, Ibu masih belum ngantuk..”
4. Saat anaknya sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, “Simpanlah untuk keperluanmu Nak, Ibu masih punya uang.”
5. Saat anak sudah sukses, menjemput ibunya untuk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, “Rumah tua kita sangat nyaman, Ibu tidak terbiasa tinggal di sana.”
Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya menangis, tetapi Ibu masih bisa tersenyum sambil berkata, “Jangan menangis, Ibu tidak apa apa.\” Ini adalah kebohongan terakhir yang dibuat seorang Ibu.”
Tidak peduli seberapa kaya kita, seberapa dewasanya kita, mama slalu menganggap kita anak kecilnya. Ia selalu mengkhawatirkan diri kita tetapi tidak pernah sedikitpun membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya.
Semoga semua anak di dunia ini bisa menghargai setiap kebohongan seorang Ibu, karena Beliaulah malaikat nyata yang dikirim TUHAN untuk menjaga kita
Berbahagialah kalian sahabatku yang memiliki Ibu, dan bahagiakanlah Ibumu selagi sempat sebelum semuanya terlambat..
***
@[306339682769294:1: Arahh kiblat muslim indonesia menuju hajar aswad ] selengkapnya gabung n Like > @[306339682769294:274:Inspirasi Muslim] / http://on.fb.me/13aBtZv](http://sphotos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/s480x480/18000_10151467534174355_874083679_n.jpg)
![KHASIAT BERWUDHU SEBELUM TIDUR
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu’) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci’”. (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.)
Penjelasan:
Seseorang yang berwudhu’ sebelum tidur, maka ia tidur didalam keadaan suci dan apabila kemudian ia bangun, maka malaikat turut membacakan doa untuk memintakan ampun orang tersebut dari Allah SWT.
Dengan hadits ini Rasulullah SAW memberikan semangat kepada kita supaya berwudhu’ sebelum tidur karena Allah adalah Zat yang Maha Suci dan mencintai kesucian.
Oleh karena itu, orang yang berwudhu’ sebelum tidur adalah orang-orang yang memenuhi panggilan Allah ini, yaitu menjaga kesucian.
Rasulullah SAW bersabda:
“Syaithan mengikat tengkuk salah seorang diantara kamu ketika ia tidur dengan 3 ikatan. Kemudian syaithan itu meniup tiap-tiap ikatan dengan ucapan masih panjang waktu malam, kerana itu teruslah tidur.
Apabila ternyata ia bangun lalu dia mengingati Allah, nescaya ikatannya itu akan terlepas. Jika ia berwudhu’ maka akan terlepas satu lagi ikatan dan jika ia sholat, maka akan terlepas pulalah seluruh ikatan sehingga ia bangun dengan badan yang bersih serta semangat yang segar. Tetapi jika dia tidak bangun, maka perasaannya menjadi lemah lagi malas”. (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a.)
Penjelasan:
Setiap orang yang merebahkan dirinya untuk tidur, maka pada saat itu syaithan akan mengikat 3 simpul talinya pada diri yang bersangkutan . Apabila ternyata orang itu terus tidur sampai kewaktu pagi berarti syaithan itu berhasil, tetapi apabila ia bangun ditengah malam, kemudian dia ingat kepada Allah, maka ikatan syaithan tersebut terlepas dan apabila ia kemudian berwudhu’ maka ikatan tali syaithan yang kedua terlepas. Dan jika ia kemudian berdiri untuk solat malam, maka lepaslah seluruh ikatan tali syaithan tersebut dan orang semacam ini akan menikmati kesegaran badan dan kesegaran rohani pada pagi harinya, sehingga rasa malas menjadi hilang. Semoga kita mendapat hidayah dari sabda yang mulia Baginda Rasulullah SAW.. insya Allah.
(Sumber: blog relado261)
***
@[306339682769294:1: ternyata kiblat qt tepat mengenai hajar aswad ] selengkapnya di @[306339682769294:274:Inspirasi Muslim] / http://on.fb.me/13aBtZv](http://sphotos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/s480x480/5466_10151467796559355_1608546789_n.jpg)


.jpg)























