MiLi Dan Nathan (MDN)
Milli (Olivia Lubis
Jensen) dan Nathan (Chris Laurent) awalnya adalah seorang teman sekelas di
sebuah sekolah menengah tingkat atas di kota Bandung. Milli adalah seorang
gadis ceria yang mungkin adalah tipe manusia yang hanya memikirkan bagaimana
cara untuk menikmati hidupnya di hari tersebut. Sebaliknya, Nathan adalah
seorang pemuda serius dan giat belajar yang, tentu saja, dengan pola pemikiran
dewasa akan masa depan yang akan ia hadapi. Sehingga dengan karakternya itu, Milli bisa membuat Nathan
terpesona dan nggak kaku lagi. Nathan pun dengan kepandaiannya turut membantu
Milli dalam pelajaran. Opposite attracts, keduanya secara perlahan mulai tertarik satu sama
lain, dan akhirnya memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih.
Setelah lulus SMA Nathan mau kuliah di Jakarta. Dia
masuk ke Universitas impiannya, dengan alasan untuk berkonsentrasi
terhadap masa kuliahnya di Jakarta, Nathan kemudian memutuskan hubungan
kasihnya dengan Milli. Walau mencoba tegar, Milli jelas-jelas merasa hancur
karenanya. Sedangkan
Milli kuliah di Bandung. Sayangnya Milli tidak lama duduk di bangku kuliah,
soalnya dia kurang suka kuliah, dia lebih suka ngarang cerita buat bikin novel.
Karena
Nathan kuliah di Jakarta dan Milli menjadi penulis novel di Bandung, maka
Nathan merasa dia harus fokus sama kuliahnya dia di Jakarta ini supaya bisa
membuat orangtuanya bangga dan menjadi anak yang berbakti.
Walaupun begitu, keduanya masih menjalin komunikasi yang baik dengan Milli
tetap memendam rasa cintanya pada Nathan.
Pada suatu ketika, Milli datang ke Jakarta. Secara nggak
sengaja, dia ketemu lagi sama Nathan. Mereka saling rindu akan hubungan mereka
sebelumnya di masa lalu, kemudian mereka bermesraan kembali seperti CLBK (Cinta
Lama Bersemi Kembali). Terus Milli pulang lagi ke Bandung, dia nganggep mereka
berdua jadian lagi, tapi Nathan beda, dia nggak nganggep seperti begitu. Hal
ini membuat perasaan Milli kecewa sama Nathan.
Nasib kemudian membawa Nathan menjadi
seorang wisudawan dengan tingkat indeks prestasi tertinggi di universitasnya.
Sementara itu, Milli malah menjadi seorang penulis dengan novel yang menjadi
debut penulisannya terjual laris di pasaran serta hubungan yang mulai terjalin
serius dengan seoraang pria tampan bernama Oscar (Fendy Chow)..
Entah angin apa
yang kemudian membawa Nathan kembali ke Bandung untuk mengunjungi Milli dan
menyatakan bahwa ia ingin kembali lagi kepada gadis itu. Pada peluncuran novel tersebut,
Milli udah punya pacar baru, yaitu Oscar. Saat itu Nathan muncul, dia minta
maaf sama Milli karena perbuatannya waktu lalu. Nathan mohon sama Milli supaya
balikan lagi untuk kembali jadi pacarnya. Karena Milli udah sakit hati sama
Nathan, dia marah dan nggak mau nerima Nathan. Kini, Milli dirundung
kebimbangan atas pernyataan Nathan. Di satu sisi, Milli masih memendam perasaan
yang kuat pada Nathan. Namun di sisi lain, Milli tentu saja tidak akan mau
begitu mudah memaafkan perbuatan Nathan yang telah begitu saja meninggalkannya
di masa lalu.
Dengan perasaan nyesal dan kecewa karena ditolak sama Milli,
Nathan pulang ke Jakarta. Dia kemudian berhasil lulus kuliah di universitasnya
dengan baik. Setelah lulus kuliah, Nathan pulang ke Bandung. Tentu saja Nathan
bertemu kembali dengan Milli, namun kali ini Milli udah putus sama pacarnya.
Mereka berduapun kini berhubungan seperti teman biasa saja.
Kemudian pada suatu waktu Nathan memberitahukan ke Milli
kalau dia mau menikah. Tentu saja Milli masih ada rasa sayang sama Nathan, dia
pun kecewa dan Marah. Saking putus asanya, Milli harus berusaha melupakan
Nathan dari harinya karena dia tau kalau mungkin ini semua takdir. Rintangan
yang mereka hadapi beggitu berat untuk dijalani, mungkin memang mereka belum
ditakdirkan untuk bersama.
Hidup berlanjut. Milli menghapus
Nathan dari hidupnya dan menikah dengan orang lain. Hingga akhirnya Milli tahu
bahwa Nathan tak pernah benar-benar meninggalkannya
..: 'SEANDAINYA', Cinta Mengajarkan Keikhlasan :..
Cinta (Dinda Hauw) hidup bersama Papa (R Suwandanata), ayahnya yang bisu dan tuli. Percakapan mereka adalah bahasa isyarat. Mereka amat dekat. Semuanya berjalan normal, Cinta mencintai Papa, seperti Papa mencintai Cinta. Hingga muncul seseorang dalam hidup Cinta, Arkana. Kehidupan pun berubah.
'Pertemuan
pertama' Cinta dengan Arkana (Chris Laurent), kakak kelasnya jauh dari
kesan romantis. Cinta memergoki Arkana tertidur di bis saat berangkat sekolah.
Cinta sebenarnya ilfil, karena Arkana seakan tak peduli pada ibu-ibu yang tidak
kebagian tempat duduk. Pertemuan berikutnya, saat Cinta terkunci di
perpustakaan bersama dengan Arkana yang sedang tidur di pojokan perpustakaan.
Saat terjebak di perpustakaan itu hujan turun amat deras.
Dalam ruangan
perpustakaan yang penuh dengan jendela-jendela kaca lebar, kilat membias dan
gemuruh guntur memekakkan telinga. Cinta tampak ketakutan, dan dalam
ketakutannya ia memeluk Arkana dengan mata terpejam. Arkana yang tengah tiduran
duduk bersandar pada kursi, sambil memakai earphone jelas terkejut. Tapi ia
dengan cepat mengatasi keterkejutannya. Arkana melepaskan earphone dan
memakaikannya ke telinga Cinta, lalu memeluknya.
Setelah hujan reda dan mereka
berhasil keluar dari perpustakaan, Arkana melemparkan tanya pada Cinta, apa
Cinta takut pada hujan? Cinta tidak mau menjawabnya. Arkana lalu malah
menantang Cinta untuk bertemu dengannya di kafe nanti malam. Cinta yang
diolok-olok penakut, lalu menerima tantangan itu. Dan malam itu, Cinta pertama
kali melanggar aturan Papa, keluar rumah malam hari tanpa ijin darinya.
Papa merasa Cinta berubah setelah
ada Arkana, dan menganggap
Arkana adalah anak berandalan. Papa melarang Cinta berhubungan dengan Arkana. Apalagi
tanpa sengaja Papa memergoki Arkana mencium pipi Cinta. Tapi demikianlah cinta, semakin
dilarang semakin menjadi. Cinta dan Arkana pun menjalani hubungan dibelakang
papa Cinta (backstreet) . Hingga akhirnya Papa tahu kalau Cinta tetap menjalin
hubungan dengan Arkana. Papa amat marah. Dan kemarahannya telah mencapai
puncaknya; Papa tak mau tahu lagi soal Cinta.
Arkana membawa
Cinta ke rumahnya. Arkana mengenalkan Cinta pada Ibunya. Arkana selama ini tak
pernah cerita tentang keluarganya. Ternyata Ibu dan Ayah Arkana telah berpisah.
Hubungan Arkana dan Pak Sanjaya kurang harmonis.
Sejalan dengan
kedekatan mereka, Cinta mulai terbuka akan ketakutannya terhadap hujan. Karena
saat masih bayi, ia ditemukan Papa di teras rumahnya, setelah hujan deras
semalaman. Saat mereka semakin dekat, Papa Cinta benar-benar marah dan meminta
Cinta meninggalkan Arkana. Rupanya cinta tidak bisa dipisahkan hanya dengan
kata jangan. Kondisi Cinta makin memburuk. Hingga Papa membawanya periksa ke Dokter.
Tidak terduga, Cinta ternyata sakit Leukimia. Dalam keadaan merasa bersalah
pada Papanya dan sakit, Cinta memutuskan untuk menjauhi Arkana...
Arkana merasa ada yang disembunyikan Cinta. Hingga
ia diam-diam mengikuti Cinta dan mengalami kecelakaan ringan...
Tidak terduga, Papa "merestui" Cinta
untuk berteman lagi dengan Arkana. Cinta merasa Papa memberinya restu; karena
merasa usia Cinta tidak cukup panjang untuk mengerti apa itu arti cinta.
Hubungan Papa Cinta dan Arkana membaik. Bahkan Papa memberitahu soal sakit
Cinta pada Arkana. Tapi di depan Cinta, Arkana bersikap seakan Cinta hanya
sakit ringan. Arkana tidak memperlakukan Cinta seperti orang sakit. Walau
dibelakang Cinta, Arkana tak dapat menutupi luka hati dan ketakutannya
ditinggal Cinta.
Tepat malam sebelum operasi dengan resiko komplikasi dan berujung pada kematian, mungkin malam itu, malam terakhir mereka berdua. Dan ada yang harus pergi. Tapi kalau pun seseorang pergi, seseorang yang ditinggalkan, tidak akan pernah benar-benar merasa sendirian. Karena mereka saling mengajari arti cinta, saling menguatkan, kalau semua orang harus berdamai...dengan ketakutan...
Seseorang mengajari mencintai sunyi. Dan seseorang lainnya
mengajari mencintai bunyi. Dan cinta menjadi lengkap karenanya...
No comments:
Post a Comment