Dalam al-Quran dikisahkan, ketika Nabi Adam as gelisah di surga, dia
butuh teman, makhluk yang bisa membuatnya senang. Lalu diciptakanlah
Hawa, wanita pertama dalam sejarah kehidupan. Adam dengan keluarganya
kemudian hidup tenang. Bahkan setelah Adam as dikeluarkan dari Surga,
dialah yang mencari wanita-nya (hawa). Kenapa? Karena fitrah wanita
tercipta sebagai mahkluk terindah di dunia ini.
Di mana keindahan wanita? Kita lihat masa Jahiliyah menuju masa
kerasulan Nabi Muhammad saw. Kala itu Arab Quraysh malu jika melahirkan
seorang anak perempuan, bahkan mengubur hidu-hidup anak perempuannya.
Datanglah Rasul saw dengan ajaran Rahmatan lil Alamin, memuliakan wanita
dengan serangkaian aturan yang memanusiakan, simpel agar rasa malu
terjaga.
Itulah pengharagaan Islam terhadap wanita. Sadar atau tidak,
sayangnya banyak wanita tidak mensyukuri hal itu. Kaum wanita tidak
menyadari betapa berharganya dirinya. Sehingga banyak dari kaum wanita
merendahkan dirinya dengan menanggalkan rasa malu, sementara Allah telah
menjadikan rasa malu sebagai mahkota kemuliaannya.
Rasa malu adalah bagian dari iman. Malu tidak boleh terlepas dari
keimanan. Terkhusus bagi seorang muslimah, rasa malu adalah mahkota
kemuliaan bagi dirinya. Rasa malu yang ada pada dirinya adalah hal yang
membuat dirinya terhormat dan dimuliakan.
Jika kita bertauhid, yakin bahwa Allah sebagai Maha Pengatur, maka
aturan antara wanita dengan pria jelas. Dari keduanya ada perbedaan
jelas, yang masing-masing perbedaan itu membawa ke kemuliaan
masing-masing. Fisik, tingkah laku, naluri, dll, keduanya berbeda. “Dan
para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara
yang sepatutnya,” Firman Allah swt dalam surah al-Baqarah 228.
Begitu perhatiannya yang Maha Kuasa atas wanita. Dia memperhatikan
dengan menyesuaikan fitrah wanita itu sendiri. Sehingga ketika para
wanita menyadari fitrahnya, maka dia akan paham bahwasanya rasa malu pun
itu menjadi hak baginya. Wanita hadir dengan kelembutannya, maka wanita
malu jika dia tampil gagah perkasa. Wanita adalah mahkota yang auratnya
dilindungi, maka dia malu jika auratny tidak dilindingi.
Wanita adalah perhiasan, perhiasan akan mahal jika selalu terjaga,
tertutup dan hanya bisa terbuka bagi yang berhak. Yang pertama dan utama
menjaga perhiasan itu adalah wanita itu sendiri. Dengan apa? Dengan
rasa malu. Rasa malu itu lebih berharga jika kau bandingkan dengan
mahkota yang terbuat dari emas permata, namun untuk mendapatkan (mahkota
emas permata itu), kau harus menelanjangi dirimu di depan publik.
http://muslimah-id.com/keindahan-wanita-itu-ada-pada-rasa-malu/
No comments:
Post a Comment